“Hosana Putera Daud” Minggu Palma : Pemaknaannya dalam Terang Iman Kristiani
“Hosana Putera Daud”
Minggu Palma : Pemaknaannya dalam Terang Iman Kristiani
oleh :
Yulius Gery Pintoko, S.Fil
(Staf Pengajar SMA Ricci 1)
Minggu Palam merupakan perayaan yang meriah bagi umat Kristiani. Umat sudah bersiap dengan daun palma yang dipetik untuk dilambai-lambaikan ketika perarakan petugas liturgi dan imam. Pada perayaan inilah umat Kristiani mengenangkan Yesus yang memasuki Yerusalem sebagai Raja. Yesus disambut oleh orang-orang Yerusalem dengan begitu meriah dan membawa daun-daunan. Di dalam Injil, hanya Injil Yohanes yang menyebut daun palma untuk mengelu-elukan Yesus, “mereka mengambil daun-daun palma, dan pergi menyongsong Dia” (Yoh 12:13). Sedangkan Injil SInoptik, seperti Matius dan Markus tidak disebutkan secara eksplisit penggunaan daun palma, Lukas bahkan tidak menyebut penggunaan daun-daunan di dalam persitiwa tersebut. Di dalam Injil Matius dituliskan “ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan” (Matius 21:8). Di dalam Injil Markus dituliskan “ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang” (Markus 11:8).
Daun palma merupakan simbol dari kehidupan, harapan dan berkat. Daun palma dalam perayaan Minggu Palma akan diberkati oleh imam, kemudian dapat dibawa pulang. Biasanya daun palma tersebut akan diletakkan di salib. Di tahun berikutnya, daun palma yang sudah diberkati dalam Perayaan Minggu Palma akan dikumpulkan dan dibakar untuk Rabu Abu. Selain daun palma kekhasan yang terjadi ketika Yesus memasuki Kota Yerusalem adalah dengan menaiki keledai. Rupanya di dalam Perjanjian Lama banyak disebutkan tentang keledai ini, misalnya Salomo menunggangi keledai ketika ia baru saja diurapi menjadi seorang Raja (1 Raja-Raja 1:38). Kitab Bilangan 22:21-33, dikisahkan seekor binatang keledai milik Bileam, yang dengan kuasa mujizat dari Tuhan keledai tersebut dapat berbicara dan menghindarkan Bileam dari malaikat maut. Terdapat pula di dalam Kitab Hakim-Hakim 15:15-16 dituliskan: “Kemudian ia menemui sebuah tulang rahang keledai yang masih baru, diulurkannya tangannya, dipungutnya dan dipukulnya mati seribu orang dengan tulang itu. Berkatalah Simson: “Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul.” Keledai merupakan binatang untuk mengangkut beban. Simbol ini yang digunakan Yesus sebagai ungkapan Raja Damai, lambang kerendahan hati dan juga beban dosa manusia harus dipikul oleh Yesus.
Perayaan Minggu Palma terdiri dari dua suasana yang kontras. Upacara pemberkatan daun palma dilakukan di luar gedung gereja dengan suasana yang meriah, terlebih ketika memasuki gedung gereja. Puji-pujian dengan lagu akan dinyanyikan dengan meriah. Lukas menggambarkan suasanya meriah ketika Yesus memasuki Kota Yerusalem, sorak-sorai orang-orang yang menyambut Yesus dengan mengatakan “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam namam Tuhan, damai sejahtera di surga dan kemuliaan di tempat yang Mahatinggi” (Lukas 19:38). Yesus memenuhi nubuat nabi Zakharia “bersorak-sorailah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda” (Zakharia 9:9). Oleh karena itu, tidak dibenarkan sebenarnya ketika seorang imam dalam perarakan Minggu Palam mengendari seekor kuda, sebab kuda merupakan simbol kejayaan, kegagahan, kemenangan.
Suasana meriah tersebut berganti menjadi suasana menyedihkan ketika memasuki gedung gereja. Di dalam Liturgi Sabda akan dibacakan kisah penderitaan Mesias. Hal ini akan nampak, terlebih dalam passio (Kisah Sengsara Tuhan) yang dibacakan ataupun dinyanyikan sesuai dengan tahun liturginya (tahun liturgi A dengan Injil Matius, tahun liturgi B dengan Injil Markus dan tahun liturgi C dengan Injil Lukas). Sejak Minggu kelima Prapaskah, patung-patung orang Kudus dan salib-salib diselubungi. Kebiasaan memberi selubung kepada salib-salib dalam gereja sejak Minggu Prapaskah ke 5, dapat dipertahankan, bila diperintahkan demikian oleh Konferensi Waligereja. Salib-salib tetap terselubung sampai akhir liturgi Jumat Agung, tetapi gambar-gambar sampai awal perayaan Malam Paskah. Hal ini memiliki simbol bahwa Yesus sungguh menunjukkan kemanusiaannya. Oleh karena itu, perbedaan suasana ini mengingatkan kita, bahwa di dalam kemeriahan sorak-sorai penyambutan Yesus sebagai Raja, ada derita dalam diri Yesus yang harus Ia tanggung. Sebagai orang Kristiani, merayakan Minggu Palma ini juga menandakan dimulainya Pekan Suci. Minggu ini, kita diundang untuk terus setia dan menemani Yesus dalam menanggung penderitaan akibat dosa manusia.
Sumber:
Martasudjita, Emanuel. Pokok-Pokok Iman Gereja, Yogyakarta: Kanisius, 2013
Martasudjita, Emanuel. Mysterium Paschale, Yogyakarta: Kanisius, 2020
Konggregasi Ibadat dan Tata tertib Sakramen, Surat Edaran tentang Perayaan Paskah dan Persiapannya, Jakarta: Dokpen KWI, 1998
https://www.st-georges-wrotham.kent.sch.uk/assets/Documents/Attachments/what-is-Palm-Sunday-v2.pdf
#dipublikasikan Tim Publikasi dan Dokumentasi SMA Katolik Ricci 1 Jakarta
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
SMA Katolik Ricci 1 Jakarta Sukses Gelar Pentas Teater “Mulan” di Gedung Kesenian Jakarta
Jakarta, 23 Mei 2023 – SMA Katolik Ricci 1 Jakarta kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang seni pertunjukan dengan sukses menggelar pentas besar teater bertajuk “
LITERASI SISWA | Wanita Boleh Menyatakan Cinta Terlebih Dahulu
“Kamu sebagai perempuan seharusnya tidak perlu mengejar para lelaki, jadilah wanita yang mahal dan biarkan laki-laki untuk mengejarmu.” Kalimat tersebut pasti su
KURUKULUM MERDEKA BELAJAR : Antara Harapan dan Utopia Sebuah Tinjauan Berdasarkan Teori Darmaturgi
KURUKULUM MERDEKA BELAJAR :Antara Harapan dan Utopia Sebuah Tinjauan Berdasarkan Teori Darmaturgi Oleh : Marsell Rettobyaan (staf Pengajar) ABSTRACT Dunia pendikan tak pern
Cara Baru dan Mudah Membuat dan Menilai Lembar Aktivitas Siswa di Masa Pandemi.
Cara Baru dan Mudah Membuat dan Menilai Lembar Aktivitas Siswa di Masa Pandemi Oleh : Mira Aprilia ( Staf Pengajar) Covid- 19 memang mengharuskan kita membatasi seluruh kegiat
MODUL SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MODUL SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN MATEMATIKA oleh : Andreas Purwo Santoso staff pengajar SMA Katolik Ricci Kurikulum merdeka yang mulai diterapkan tahun ajaran depan, men
Boneka Arwah dalan Debat Literasi
Debat Literasi Kelas XI Petugas : Moderator Jessica Tivanka (XI.1) Notulis Theo Xavier (XI.1) Doa / Dirigen Natasya Lie (
Mengatasi Masalah dalam Organisasi atau Perusahaan : Sidang Akademik
Mengatasi Masalah dalam Organisasi atau Perusahaan Sidang Akademik Petugas : Bahan Bacaan Bahan Bacaan Kelas XI Sidang Akademi
Laki-Laki tidak Boleh gondrong di Sekolah : Rapi atau Ketidakbebesan Berekspresi ?
Pelajar Pria Boleh Gondron Debat Literasi kelas X Petugas Moderator Carlyn Notulis Kenneth Hindra Doa Maria Nikita Laurencia Panelis Pro Bryan,
Masihkah Batubara Menjadi Bahan Bakar yang layak digunakan ?
Masihkah Batubara Menjadi Bahan Bakar yang layak digunakan ? Debat Literasi Kelas XI Panelis Kontra Pemakaian Batubara Sebagai Sumber Energi Harus Dihentikan Oleh: Cecilia
Review Film Dalam Sidang Akademi
Review Film Dalam Sidang Akademi Sidang Akademi Kelas X Petugas - Bahan Bacaan Bahan Bacaan Sidang Akademi kelas X *Tulisan
